Friday, June 03, 2011

BERDOALAH KERANA DIA SEBAIK-BAIK TEMPAT MEMOHON PERTOLONGAN!


Sahabat,
Semua manusia yang hidup di dunia ini memiliki masalah.
Ada kalanya apabila kita menghadapi masalah kita mudah berputus asa. Kita mudah menyerah dan enggan untuk berusaha kembali.

Bahkan ramai yang berputus asa dari rahmat Allah (menganggap Allah tidak mempedulikannya atau tidak mahu lagi berdoa lantaran yakin doanya tidak akan dikabulkan, dll) sedangkan berputus asa dari rahmat Allah itu adalah perbuatan orang-orang kafir.

Banyak ayat dalam al-Qur’an yang melarang kita berputus asa dan menyatakan bahawa sikap berputus asa adalah sikap orang-orang kafir.
“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir"
(Q.S. Yusuf: 87)

“Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya, mereka berputus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itulah yang mendapatkan azab yang sangat pedih,” (Q.S. Al-Ankabuut: 23)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.” (Al-Mumtahanah: 13)

Sahabat,
Jika kita berputus asa dari rahmat Allah, maka kita sama saja dengan orang kafir yang akan menerima azab yang pedih dari Allah swt. Jika kita sedang menghadapi masalah atau dugaan, janganlah kita berputus asa. Janganlah bermuram durja atau larut melayan kesedihan yang tiada kesudahan.

Yakinlah bahawa pertolongan Allah itu sangatlah dekat. Dan apabila kita merasa sukar menghadapi  dugaan/ujian  yang Allah berikan kepada kita, yakinlah bahawa segala ujian dari Allah agar darjat kita menjadi lebih tinggi di sisi Allah.

“Apakah kamu mengira bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cubaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cubaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Q.S. Al-Baqarah: 214)

Sahabat,
Hanya Allah yang mampu menolong kita atas segala perkara.
“Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) daripada Allah sesudah itu? Kerana itu hendaklah kepada Allah sahaja orang-orang mukmin bertawakkal. (Q.S. ‘Ali Imran: 160)

“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan” (Q.S. Al-Faatihah: 5)

Jika kita memiliki masalah, maka yakinlah bahwa pertolongan Allah itu akan datang sama ada cepat atau lambat. Jangan sesekali berputus asa atau mudah patah semangat. Di dalam al-Qur’an kita diajar dengan banyak perkara dan salah satunya adalah optimis!

Kita dididik supaya selalu bersikap optimis dalam segala hal. Bahkan, salah satu sebab yang dapat menyebabkan doa termakbul adalah kesungguhan dan keyakinan bahawa doa kita akan Allah kabulkan.

Sekali lagi, jangan sampai kita mudah menyerah, patah semangat dan berputus asa. Jangan sampai kita berprasangka buruk pada Allah jika Allah masih belum memakbulkan doa kita. Soal memakbulkan doa itu hak Allah. Ada doa yang terus dimakbulkan,  ditangguhkan atau diganti dengan sesuatu yang lebih baik.

Doa adalah perkara yang sangat penting kerana doa adalah inti  ibadah (H.R. Tirmidzi). Dalam Al-Qur’an doa dan beribadah dikaitkan dalam satu ayat, “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan,” (Q.S. al-Faatihah: 5)






Jadi, jangan sekali-kali kita enggan berdoa. Enggan berdoa bermakna kita telah menyombongkan diri kepada Allah swt. Jika kita meninggalkan doa seolah-olah kita tidak memerlukan Allah. Allah akan melaknat kita jika meninggalkan doa. “Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan memurkainya” (H.R. at-Tirmidzi, dimuat di dalam Sunan at-Tirmidzi, bab Doa)

Rasulullah saw pernah bersabda mengenai orang yang tidak mau berdoa, “Orang yang lemah adalah orang yang meninggalkan berdoa dan orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil terhadap salam” (H.R. al-Haitsami, Thabrani, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab as-Silsilah ash-shahihah).

Sahabat,
Jika kita rasa doa kita tidak dimakbulkan Allah, maka ingatlah kisah Nabi Musa as. Nabi Musa itu selalu berdoa kepada Allah agar Bani Israil keluar dari penindasan Fir’aun dan supaya kekuasaan Fir’aun itu hancur.

Tetapi, tahukah sahabat berapa lama Nabi Musa berdoa? Doa Nabi Musa Allah makbulkan setelah 40 tahun lamanya. Selama 40 tahun Nabi Musa tidak pernah berhenti berdoa atau berputus asa. Nabi Musa terus yakin dan optimis terhadap doanya itu dan berbaik sangka kepada Allah.

Tahukah sabahat berapa lama Nabi Ibrahim berdoa supaya dikurniakan zuriat? Ratusan tahun sedangkan baginda adalah nabi!

Ingatlah hadis Rasulullah saw, “Doa salah seorang daripada kamu akan diperkenankan oleh Allah asalkan seseorang itu tidak terburu-buru lantas  mengatakan: Aku telah berdoa, tetapi doaku belum diperkenankan.”  (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim)

"Doa seorang hamba akan dimakbulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa, atau memutuskan persaudaraan atau tidak tergesa-gesa. Para sahabat bertanya, "apa yang dimaksudkan dengan tergesa-gesa?" Baginda menjawab, "Dia berkata, saya sudah berkali-kali  berdoa tetapi tidak dimakbulkan.  Kemudian dia merasa menyesal dan meninggalkan doa," (H.R. Muslim)

Ingatlah doa itu senjata mukmin. Wallahu a’lam


AHP: Selain itu tinggalkanlah perkara-perkara yang menyebabkan doa terhalang seperti sebati dalam maksiat dan menyara hidup daripada sumber yang haram. Ikhtiar, doa dan tawakal saling melengkapi.